Pengertian Zakat Fitrah
Sebagai instrumen yang masuk dalam salah satu Rukun Islam, Zakat tentu saja memiliki aturan mengikat dari segi ilmu fiqihnya.
Zakat Fitrah adalah salah satu jenis zakat yang dikeluarkan oleh setiap Muslim yang mampu pada bulan Ramadan, tepatnya sebelum hari raya Idul Fitri.
Mulai dari akan melakukan pembayaran zakat sampai berakhir pada penyalurannya, semua diatur dengan jelas di dalam aturan Islam yang mengikat. Aturan ini serta merta bukan untuk memberatkan umat islam, namun sebagai bentuk kasih sayang Allah agar kita tidak mendzhalimi seseorang.
Zakat berasal dari kata ‘zaka’, yang artinya suci, baik, bertumbuh, subur, berkembang, atau bertambah. Zakat memiliki unsur keberkahan, karena dapat membersihkan harta dan menyucikan jiwa orang muslim yang menunaikannya.
Bulan Suci Ramadhan, adalah bulan penuh berkah, di mana setiap umat muslim berkesempatan untuk beramal sebanyak-banyaknya. Setelah melalui satu bulan dengan berpuasa, dirayakan dengan hari kemenangan, yaitu Hari Raya Idul Fitri.
Di Hari Raya Idul Fitri, semua umat muslim kembali ke fitrahnya. Memulai untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Sebelum menyambut Hari Raya, umat muslim diwajibkan membayar zakat untuk menyucikan kembali jiwa, kembali ke fitrah.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menunaikan zakat fitrah, di antaranya:
Waktu pelaksanaan Zakat Fitrah
Zakat Fitrah harus dikeluarkan sebelum shalat Idul Fitri dilaksanakan. Hal ini dilakukan agar masyarakat yang membutuhkan dapat memanfaatkan zakat fitrah tersebut untuk memenuhi kebutuhan makanan selama Idul Fitri.
Penerima Zakat fitrah
Zakat Fitrah harus diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama yang kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan makanan selama Idul Fitri. Ada 8 Golongan yang berhak menerima manfaat zakat berdasarkan surat At-Taubah ayat 60:
- Fakir; Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup.
- Miskin; Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup.
- Amil; Mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.
- Mu'allaf; Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan dalam tauhid dan syariah.
- Hamba sahaya; Budak yang ingin memerdekakan dirinya.
- Gharimin; Mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa dan izzahnya.
- Fisabilillah; Mereka yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad dan sebagainya.
- Ibnus Sabil; Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada Allah.
Besaran zakat fitrah
Besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan tergantung pada jenis bahan makanan yang digunakan sebagai zakat. Pemerintah Indonesia melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menetapkan ukuran zakat fitrah yang harus dikeluarkan jika menggunakan beras adalah seberat 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa.. Cara bayar zakat fitrah juga dapat dikonversikan ke nominal mata uang. Yaitu seharga dengan harga makanan pokok yang biasa dimakan.
Besaran Uang untuk Membayar Zakat Fitrah
Uang yang dibayarkan harus disesuaikan dengan bahan makanan yang kita makan sehari hari.
Misalnya, seorang muzzaki (seseorang muslim yang berkewajiban menunaikan zakat) sehari-harinya biasa makan gandum premium seharga Rp 20.000/kg.
Maka zakat fitrah yang harus dibayarkan sebesar Rp 20.000 x 2,5 kg = Rp 50.000 rupiah per orang. Jika muzzaki memiliki tanggungan seorang istri dan dua orang anak yang belum baligh, maka jumlah zakat fitrah dikalikan jumlah anggota keluarga. Sebesar Rp 50.000 x 4 orang = Rp 200.000.
Cara Bayar Zakat Fitrah Menurut Ketentuan Islam
Setelah mengetahui pengertian zakat fitrah, syarat, dan jumlah yang perlu kamu bayarkan, selanjutnya kamu perlu tahu bagaimana menyalurkan zakat fitrah. Berikut ini adalah cara membayar zakat fitrah yang sesuai dengan ketentuan Islam:
1.Perhatikan Makanan Sehari-hari
Zakat fitrah diambil dari makanan sehari-hari kamu. Oleh sebab itu, kamu perlu melihat ke belakang, jenis makanan apa yang paling sering kamu makan, dan menjadi makanan sehari-harimu. Kalau kamu setiap hari makan nasi, berarti makanan pokok yang perlu kamu zakatkan adalah beras. Apabila kamu tidak biasa makan nasi, dan lebih sering makan gandum, maka kamu bisa menzakatkan gandum yang sama atau membayarkan dengan nominal harga yang setara.
2.Hitung Harga Makanan Sehari-hari
Jika kamu ingin membayar zakat dengan nominal uang tunai, bukan dalam bentuk makanan pokok, kamu perlu menghitung harga makanan sehari-hari. Biaya makanan pokokmu dalam sehari dikalikan 2,5 kg atau 3,5 liter.
3.Siapa Saja yang Wajib Bayar Zakat Fitrah
Orang yang perlu kamu bayarkan zakat fitrah adalah dirimu sendiri. Apabila kamu memiliki tanggungan keluarga, maka kamu juga perlu membayarkan zakat fitrah untuk mereka. Kamu juga bisa membayarkan zakat fitrah untuk orang tuamu. Jika ada anak yang lahir dalam keluargamu sebelum matahari terakhir bulan Ramadhan, maka kamu juga wajib menghitungnya dalam zakat fitrah.
4.Hitung Zakat Fitrah
Setelah ditotal berapa tanggungan untuk dibayarkan zakat fitrah, hitunglah berapa zakat fitrah yang harus kamu keluarkan. Jika tidak ada tanggungan, kamu cukup membayar zakat fitrah untuk satu orang. Seberat beras 2,5 kg atau 3,5 liter, atau dengan nominal uang tunai yang harganya setara.
5.Temukan Amil yang Terpercaya
Cara bayar zakat fitrah selanjutnya adalah temukan Amil yang dapat kamu percaya. Kamu bisa membayar zakat fitrah di masjid terdekat lokasi tempat tinggalmu. Kamu juga bisa membayar zakat fitrah secara online dan cepat di situs Dompet Dhuafa.
6.Niat Membayar Zakat Fitrah
Sebelum membayar zakat fitrah, jangan lupa baca niat bayar zakat fitrah. Niat Zakat Fitrah, “Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala.” Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri fardhu karena Allah Ta’ala. Jika kamu kesulitan menghapal bahasa arabnya, kamu juga bisa meniatkan dalam hati dengan bahasa Indonesia. Apabila ingin membayarkan keluarga, maka niatkan bayar zakat fitrah untuk anggota keluargamu.
7.Menyerahkan Zakat Fitrah Kepada Amil
Serahkan zakat fitrah kepada amil. Jika kamu membayarkan di masjid, kamu bisa menyerahkannya secara langsung dalam bentu beras atau uang tunai. Serahkan ke masjid paling lambat malam hari sebelum sholat idul fitri. Kamu juga bisa menyerahkan zakat fitrah melalui lembaga terpercaya yang mengelola zakat seperti Dompet Dhuafa.
8.Berdoa
Setelah menyerahkan zakat fitrah, kita dianjurkan berdoa kepada Allah SWT. Doa setelah menyerahkan zakat, “Rabbanaa taqabbal minna innaka antas samii’ul ‘aliim(u).” Artinya, “Ya Allah terimalah (amal ibadah) kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
9.Ikhlas dan Tidak Pernah Mengungkit
Terakhir, setelah menunaikan ibadah zakat fitrah, alangkah baiknya kita mengikhlaskannya. Tidak mengungkit kepada siapapun jumlah nominal zakat yang dibayarkan. Apalagi sampai mengungkitkan di depan delapan asnaf yang menerima zakat. Ibadah zakat sama pentingnya dengan sholat dan puasa. Apabila tidak dilaksanakan padahal mampu membayar, kita kan mendapat hukuman di hari pembalasan. Oleh sebab itu, ingat terus untuk membayar zakat fitrah tepat waktu ya!
Peran lembaga zakat Dalam menunaikan zakat fitrah,
masyarakat dapat membayar langsung ke pihak yang berwenang seperti lembaga zakat atau langsung kepada penerima zakat fitrah. Dalam hal ini, lembaga zakat memiliki peran penting dalam menghimpun dan mendistribusikan zakat fitrah kepada masyarakat yang membutuhkan dengan tepat dan efisien.
Dalam Islam, zakat fitrah memiliki tujuan untuk membersihkan diri dan jiwa dari kekurangan selama berpuasa, serta membantu masyarakat yang membutuhkan dalam memenuhi kebutuhan makanan selama Idul Fitri. Oleh karena itu, zakat fitrah tidak dapat digunakan untuk keperluan lain selain memberi makan kepada orang yang membutuhkan.
Keutamaan Zakat Fitrah
Selain itu, zakat fitrah juga memiliki keutamaan dan manfaat bagi orang yang menunaikannya, di antaranya:
- Mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT. Dengan menunaikan zakat fitrah, seseorang akan mendapatkan pahala dari Allah SWT karena telah membantu masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, keberkahan juga akan tercurah pada harta dan rezeki yang dimiliki.
- Menjaga kesucian hati dan jiwa. Dengan menunaikan zakat fitrah, seseorang dapat membersihkan diri dan jiwa dari kekurangan selama berpuasa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Menjaga hubungan sosial dan solidaritas umat Muslim. Zakat fitrah juga memiliki nilai sosial yang penting dalam memperkuat hubungan sosial antara umat Muslim dan meningkatkan solidaritas di antara mereka.
- Mengurangi kesenjangan sosial dan mengatasi kemiskinan. Zakat fitrah dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan mengatasi kemiskinan di masyarakat. Dengan memberikan zakat fitrah kepada orang yang membutuhkan, masyarakat yang kurang mampu dapat memperoleh kebutuhan makanan yang cukup selama Idul Fitri.
- Merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan kewajiban agama. Zakat fitrah juga merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan kewajiban agama bagi setiap Muslim yang mampu untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Demikianlah penjelasan tentang zakat fitrah. Semoga bermanfaat bagi kita semua dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya berzakat dan membantu sesama.
 |
Freepik |
0 Comments